Sabtu, 28 Desember 2013
File Slideshare
Maaf, karena masalah koneksi internet jadi file ppt mutasi gen baru bisa saya upload di slideshare. jika ingin mendownload silahkan klik http://www.slideshare.net/ekasafitri2/ppt-interaktif-mutasi-gen
Kamis, 26 Desember 2013
PENYEBAB KEMATIAN YANG MENJAGA LINGKUNGAN
Burkholderia gladioli atau
lebih dikenal dengan nama lama Pseudomonas cocovenenans merupakan salah
satu bakteri yang dapat menyebabkan kematian pada manusia, seperti kasus yang telah terjadi pada tahun 1998 terdapat 34
orang di banyuwangi, Jawa Tengah yang tewas akibat keracunan makanan yang
diakibatkan oleh bakteri ini. menjadi
cerita kelam yang terus terkenang. Sejak peristiwa itu, banyak papan larangan
memproduksi, mengonsumsi, dan menjual tempe bongkrek terpasang di berbagai
pasar. (Suara Merdeka)
Berdasarkan penelitian filogenetik Pseudomonas cocovenenans lebih pantas masuk ke
dalam kelas Burkholderia. Oleh karenanya penamaan Pseudomonas
cocovenenans digantikan menjadi Burkholderia gladioli (Zopf 1885). Bakteri
ini menyukai medium yang memiliki banyak asam lemak, oleh karenanya bakteri ini
biasa ditemukan pada ampas kelapa ataupun bungkil kelapa yang merupakan salah
satu bahan dasar membuat tempe bongkrek.
Tempe
bongkrek yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat
jawa ini sebenarnya sangat berbaya dikarenakan pada bahan dasar yang digunakan
yaitu ampas kelapa ataupun bungkil merupakan media yang paling disukai oleh
bakteri Burkholderia gladioli. Bakteri ini sering mengkontaminasi fermentasi tempe
bongkrek karena mengahasilkan 2 toksin
yang membahayakan kesehatan manusia. Kedua toksin tersebut adalah asam bongkrek dan toksoflavin,
kedua toksin inilah yang berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan bahkan
dapat menyebabkan kematian bagi yang mengkonsumsinya.
Namun, dibalik kerugian yang dihasilkan
bakteri ini juga memiliki manfaat yang sangat besar dalam menjaga lingkungan. Bakteri
ini dapat dijadikan sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan dengan
memanfaatkan toksin yang dihasilkan bakteri ini sebagai bioinsektisida. Bioinsektisida
adalah pestisida berbahan alami tanpa menggunakan zat-zat kimia berbahaya yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.
bioinsektisida digunakan sebagai racun pada tanaman yang terkena hama serangga.
Pembuatan bioinsektisida ini dengan cara
memanfaatkan toksin yang dihasilkan oleh bakteri ini, dari toksin ini
menghasilkan enzim yang memecah minyak kelapa yang mengasilkan lemak dan
gliserol. Asam lemak yang dihasilkan akan mengalami pemecahan dan membentuk
asam bongkrek dan toksoflavin yang akan menghambat rantai respirasi pada
mitokondria belalang sehingga adenosine triposphate terganggu yang
mengakibatkan energi sel tidak terbentuk dan sel jaringan tubuh rusak hingga
menyebabkan kematian pada serangga.
Keuntungan menggunakan biopestisida
diantaranya, menjaga kesehatan tanah dan mempertahankan hidupnya dengan
meningkatkan bahan organik tanah, biopestisida tidak terlalu beracun seperti
pestisida kimia sehingga aman untuk lingkungan, pestisida mikroba mengandalkan
senyawa biokimia potensial yang disintesis oleh mikroba, hanya dibutuhkan dalam
jumlah terbatas, dan mudah membusuk sehingga dapat mengurangi pencemaran. Selain itu, mampu meningkatkan
pertumbuhan dari tanaman sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dari
pestisida ini berpotensial untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan.
Sumber:
Setyasih, Endah. Article from Journal - ilmiah nasional.1989.
Suara
merdeka, terbitan Agustus 1998. Banyuwangi, Jawa Tengah.
Widya.
Majalah Ilmiah vol. 6 nomer 49.November 1989
Zhao et al. Phylogenetic evidence for
the transfer of Pseudomonas cocovenenans (van Damme et al. 1960) to the genus
Burkholderia as Burkholderia cocovenenans (van Damme et al. 1960) comb. nov. Int J Syst Bacteriol. 1995 Jul; 45(3):600-3.
Senin, 23 Desember 2013
Sabtu, 21 Desember 2013
Selasa, 26 November 2013
Langganan:
Postingan (Atom)